Dia adalah Taqiyuddil Al Husni Abu Bakar Muhammad bin Husaini Al Husni Assyafii, wafat tahun 829 Hijriah.
Kifayatul Akhyar fi Hilli Ghaayatul ikhtishor merupakan salah satu kitabnya yang amat Populer dikarangan Pesantren-pesantren Tradisional.
Kitab ini memang cukup baik metode pensyarahannya, karena banyak
mengutip dalil-dalil fiqh Dari hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam.
Ketika ditanya tentang Kitab ini, Murid syaikh Albani yaitu syaikh
Masyhur Hasan Salman mengatakan Bahwa Kitab ini bagus karena didasarkan
dengan dalil-dalil naqli.
Namun sayang Taqiyuddin Al Husni jatuh kepada kesalahan kemudian
mendapat celaan dari beberapa Ulama Karena menyesatkan bahkan
mengkafirkan Ibnu Taimiyah dalam sebuah kitabnya yang bernama Daf’u
Syubhati man Syabbaha. Kitab ini dicetak dengan tahqiq Al Kautsari.
Kitab tersebut telah dibantah oleh Ibnu Abdil Hadi dengan Judul As
shorimul Mughni Fi Raddi alal Husni.
Assakhawi menukil Al Imam Al Muqrizi Menyebutkan dalam Kitab Uqud miliknya secara ringkas
“ Dia itu amat Fanatik dengan Asyairah dan menyimpang dari
mazhab Hanabilah hingga keluar batas. Ada beberapa hal terkait dirinya
di Damaskus. Ia berbicara keji mencela Ibnu Taimiyah dan mengkafirkannya
terang-terangan tanpa Rasa malu, bahkan ia menegaskan pengkafirannya
itu ditempat-tempat pertemuan dimana ia bertemu dengan para pengikutnya
hingga mereka mentaklidinya sebagaimana biasanya terjadi pada mayarakat
kami kala itu yang mereka mentaqlidi siapa saja yang mereka yakini.
Niscaya nanti mereka semua akan diserahkan Kepada Allah yang Maha mengetahui baik dan buruk.
Dia tetap dalam pendapat itu hingga meninggal. Semoga Allah Memaafkannya.”
Pada Biografi Ibrahim bin Muhammad bin Kholil Alburhan Abul wafa At
Tharablisi, Tharablis di syam, beliau lahir dikota Halab dan besar
disana, Syafii adalah Mazhabnya, As Sakhawi mengutip Al Muqrizi dia
mengatakan:
“ ketika Attaqi Al Husni memasuki kota Halab, sampai Kepadaku
berita bahwa dia tidak ingin menemuinya ( Muhammad bin kholil Al Burhan,
red) karena ia mengingkari dialog dengan dua orang pemakai pakaian
-yang memakai pakaian bagus dengan gaya ahli bid’ah dan dengan orang
yang sengsara dengan meninggalkan kehidupan duniawi dan tidak
memperdulikan kondisi manusia-.
Keinginannya (Muhammad bin Kholil Alburhan) sudah kuat, maka akhirnya ia
tidak punya pilihan lain kecuali mendatanginya. Ia mendapatinya sedang
tidur di Madrasah Syarfiyyah, Ia Pun duduk hingga membangunkannya
kemudian Ia Memberi Salam.
“Engkau Attaqi Al Husni?” Ia menjawab: :”Saya Abu Bakar, (kunyahny, red)”.
Kemudian ia bertanya tentang syaikh-syaikhnya, Maka iapun
menyebutkannya. Ia (Muhammad bin Kholil Al Burhan, rerd) berkata:”
Sesungguhnya syaikh-syaikhmu yang telah engkau sebutkan itu merupakan
hamba-hamba Ibnu Taimiyah atau hamba dari orang yang belajar kepada Ibnu
Taimiyah. Lalu Kenapa kamu merendahkannya”?
Maka Attaqi (Alhusni, red) Tidak punya Pilihan selain buru-buru mengambil sandalnya dan pergi tanpa berani membantahnya.”
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar